Loving You
Main
Cast : Kim Jong Woon | Im Yoon Ah
Genre
: Romance
Length
: SongFic
OST
: I can’t stop loving you – Super Junior KRY
*****
Annyeong
…
Kali
ini author mo coba-coba buat Songfic yah.
Disarankan
sih sambil baca Reader dengerin lagu Loving U yah – itu ada diplaylist
Oh
yah reader, semuanya adalah Jongwoon P.O.V yah
Happy
Reading
*****
I’m on my way to meet you with a single rose in my
hands girl
Aku
berniat akan memberikan mawar berwarna pink ini kepada kekasihku Im Yoon Ah,
menurut kebanyakkan orang mengatakan bahwa mawar berwarna pink adalah perpaduan
antara mawar merah dan mawar putih yang artinya cinta yang suci.
Uhm,
setidaknya itu yang kutahu, tapi bukan itu alasanku sebenarnya, gadis itu
membenci warna merah padahal itu adalah warna favoritku dan ketika aku
memberikan bunga mawar berwarna putih, dengan nada kesal ia berkata “Oppa, apa
kau pikir aku sudah tiada yah?” dan aku benci ketika ia sedikit memicingkan
matanya kearahku, sepertinya ia sangat curiga bahwa aku menginginkan ia tidak
ada.
“Kau
pasti senang yah jika aku tidak ada, jadi kau bisa bersenang-senang dengan
yeoja lain” ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya.
‘Aigoo,
kenapa harus seperti ini’ tanpa sadar aku mengacak-acak rambutku pelan, aku
tidak mengerti dirinya yang gampang sekali ngambek dan cepat tersinggung, tapi
meskipun begitu aku sangat menyukainya, entahlah seperti ada sesuatu hal yang
menarik dari dirinya bukan hanya sekedar sebuah kata Cantik.
***
If you see me, you’ll smile but you’re probably
used to everything (now you)
I’m sorry again for being so late
Dengan
terburu-buru aku mulai memarkirkan mobilku disekitar tempat parkir yang tidak
jauh dari Café milikku, Mouse and Rabbit, dan aku yakin Yoongie berada disana.
Suasana Café tampak ramai seperti biasanya, beberapa fans yang melihat
kedatanganku, menoleh dan meneriakki namaku. Hufffhh…aku sedikit mendesahkan
napasku pelan, padahal aku ingin membuat kejutan untuk Yoongie.
Perlahan
aku mulai menghampiri adikku Jong Jin yang berada dekat meja kasir dan
menanyakan tentang Yoongie “Kau tahu dimana Yoong sekarang?”
Pria
itu menoleh kearahku dengan pandangan meledek, kemudian ia tertawa sedikit
“Hyung, sepertinya ia sedang kesal karena menunggumu” serunya seraya menunjuk
kearah Yoona yang sedang duduk disalah satu bangku Café yang menghadap keluar.
Aku
melirik sebentar kearahnya, gadis itu tampak santai dengan mengenakan dress
berwarna putih, sebuah syal menutupi lehernya, dengan rambut yang tergerai,
tampak ia melihat kearah luar jendela. Secangkir coffelatte kesukaannya berada
ditangannya kemudian ia meminumnya sedikit.
Aku
tahu, ia sudah mengetahui kedatanganku namun sepertinya ia tidak
menghiraukannya, sepertinya aku akan benar-benar mendapat masalah besar setelah
ini.
“Sejak
kapan ia berada disana?” tanyaku setengah berbisik kearah Jong Jin
“Hampir
1 jam yang lalu” balasnya singkat lalu tersenyum.
Mwo?
Apa-apaan dia, kenapa malah menertawai kemalanganku. Ini semua karena Wookie
yang meminta bantuan untuk memasak dan juga karena Kyuhyun yang memintaku
menemaninya bermain video game.
“Hyung,
temani aku sebentar yah, tidak seru nih kalau aku hanya bermain single player,
padahal aku sudah mau tamat, jebal…” pintanya ketika itu dengan memohon dan
aish, aku membenci ketika ia mengerjap-ngerjapkan matanya kearahku, dan
akhirnya aku menyerah untuk mengiyakan dengan sebuah perjanjian ia tidak akan
mengomentari apapun perkataanku didepan public. Well, seperti yang sudah-sudah,
Kyuhyun~ah selalu mengusiliku dengan perkataannya yang tidak masuk akal dan ini
membuatku malu didepan para fans.
Eomma
menghampiriku dan menepuk pelan pundakku “Sudah kau temui Yoong, sepertinya ia
akan semakin kesal jika kau tidak segera menemuinya” serunya pelan “Dan saran
eomma sih, kau menemuinya dengan sebuah senyuman dan pasang raut wajah
bersalahmu karena terlambat, kau tahu kan wanita itu akan luluh jika sang pria
mengakui kesalahannya” lanjutnya lagi seraya mengedipkan salah satu matanya.
“Nde
eomma” jawabku dengan sebuah desahan yang aku rasa tidak akan berhasil.
Setidaknya aku tahu sifat Yoong, kalau sudah kesal itu akan lama redanya,
apalagi jika sebuah kesalahan yang aku perbuat, gadis itu benar-benar keras
kepala.
Dengan
langkah gontai aku mulai menghampiri Yoong, dadaku semakin berdebar jika
semakin berada didekatnya padahal kami sudah lama berpacaran.
Aku
tahu ia marah dan aku tahu ia kesal karena keterlambatanku, tapi aku sangat
ingin menemuinya karena aku sangat merindukannya. Merindukan senyumannya yang
hanya bisa kulihat di media elektronik ketika kami tidak bisa bersama karena
kesibukkan jadwal kami sebagai seorang selebritis.
“Yoong”
sapaku seraya menyodorkan bunga mawar pink kearahnya.
Gadis
itu menoleh kearahku, ia terdiam dan mendesahkan napasnya pelan, sedetik
kemudian ia tersenyum “Oppa…” sapanya dan aku tahu itu sebuah senyuman yang
dipaksakan, Oh…Tidak, apa yang selanjutnya akan dikatakan setelah ini?
Aku
memilih duduk berhadapan dengannya agar aku bisa melihat wajahnya meskipun ia
sedang kesal “Yoong, mianhae aku terlambat, mianhae….” Ucapku pelan dan aku
tidak perlu memberikan alasan panjang lebar kenapa aku terlambat karena aku
tahu ia tidak menyukai alasan yang panjang lebar.
Gadis
itu terdiam lama, meletakkan cangkir coffelatte-nya dimeja, kemudian menatap
tajam kearahku, oh…lalu apa selanjutnya, apakah ia akan tiba-tiba beranjak
pergi meninggalkanku ?
GRAPP…gadis
itu mengambil kedua tanganku dan mengenggamnya “Oppa, gwenchana…kali ini aku
memaafkanmu, kau tahu kenapa? Karena aku sangat merindukanmu” lirihnya pelan
dengan ucapannya malu-malu, seketika ia menundukkan wajahnya.
***
Now I will tell you
Baby everyday you make – stay by my side
I promise that your love is a more precious gift than anything in the world
Yes I do I can’ t stop loving you (loving you oh loving you)
Aku
tersenyum lega mendengar ucapannya tapi bukan karena ia tidak kesal terhadapku,
namun sebuah kata rindu yang ia ucapkan padaku.
Aku
sedikit melepaskan pegangan tangannya dan berbalik aku yang mengenggamnya,
mengarahkan keduanya kebibirku dan mengecupnya lembut. Aku suka wangi
tangannya, aku suka aroma Yoong yang memabukkanku. Aku tidak peduli dengan mata
beberapa fans-ku yang melihat kemesraan kami, tidakkah mereka mengerti bahwa
aku juga seorang manusia biasa?
“Yoong,
kau tidak marah padaku?” aku kembali memastikan perkataannya dan gadis itu
hanya mengelengkan kepalanya pelan “Aniya Oppa…aku tidak mau terlihat semakin
tua jika terus memasang muka marah padamu” ucapnya sambil mencibir kearahku.
“Yoong,
tetaplah disisiku, aku janji…cintamu adalah anugerah terindah dalam hidupku,
mengenalmu merupakan kesempurnaan dalam diriku, dan aku tidak bisa berhenti
untuk mencintaimu” ucapku seraya memperat pegangan tanganku dan menatap tepat
dimanik matanya yang tampak bersinar.
Gadis
itu terdiam dan sedetik kemudian ia mulai tertawa “Oppa, dapat darimana
kata-kata seperti itu hah? Kau pasti mencotek yah di google? Atau kau mengambil
dialog drama korea?”
JLEB…mwo?
Apa katanya? Aigoo ini sebuah penghinaan, memangnya aku tidak bisa merangkai
kata-kata romantis, memangnya kau pikir hanya Donghae saja yang mampu membuat
kata-kata itu disetiap lagu-lagunya yang ia buat. Aigoo, gadis ini…
“Oppa,
kau marah yah?…” katanya ketika ia melihatku terdiam merengut “Aku kan–…”
“Uhm,
aniya….aku memang tidak pantas yah mengatakan hal-hal seperti itu kepadamu,
sepertinya akan aneh jika aku mengungkapkannya, nde…aku tahu” Aku sedikit
tersenyum, setidaknya perkataannya benar jika aku memang aneh, setidaknya ia
mengetahui jika aku jarang sekali mengatakan hal-hal yang romantis padanya.
“Oppa,
aku menyukaimu apa adanya, aku tidak suka jika harus mendengar ocehan sang
penyair, aku memang menyukai hal yang romantis tapi aku tidak berharap jika
setiap harinya harus dibayangi oleh kata-kata indah yang seharusnya tidak
perlu. Aku menyukai pria yang sederhana sepertimu Oppa, yang mengatakan apa
yang harus dikatakan, memperhatikan orang lain tanpa orang itu tahu ia sedang
diperhatikan olehmu. Oppa aku menyukaimu”
GREAT…gadis
itu berbicara panjang lebar dan ia benar-benar mengenalku. “Saranghaeyo
Yoongie, sepertinya aku tidak bosan untuk mengatakan hal itu padamu” aku
tersenyum seraya memajukan tubuhku kearahnya dan mengecup dahinya pelan.
Aku
kembali pada posisi dudukku semula, mendesahkan napasku pelan, menguatkan
segala keinginanku untuk mengatakan sesuatu hal padanya dimana aku berjanji
untuk menemuinya.
Kurasa,
ini sudah cukup dan ini adalah waktunya yang tepat aku ingin menjadikannya
milikku selamanya. Aku beranjak dari dudukku dan menghampiri Yoona yang masih
bingung apa yang akan selanjutnya aku perbuat. Aku sedikit bersimpuh
didepannya, merogoh kantung bajuku dan mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah
kecil.
“Im
Yoon Ah, would you marry me?” ucapku dengan sebuah nada ketegasan ketika aku
menyodorkan sebuah cincin berlian kearahnya. Dan aku tahu para fans maupun
pengunjung yang lainnya mendengar perkataanku, aku tidak peduli, aku sangat
menggilai wanita ini hingga aku tidak peduli bagaimana ekspresi dari
orang-orang disekitarku yang terkejut.
Gadis
itu tersentak kaget, ia menoleh kekanan dan kekiri yang mungkin memperhatikan
kami. Ia terdiam lama, kemudian mengambil tas kecilnya yang berada tidak jauh
didekatnya, perlahan ia mulai beranjak dari duduknya dan GOSH !!…ia tidak
memperdulikan lamaranku, Aigoo ini adalah mimpi buruk…dan aku sangat MALU.
“Yoong!!”
kejarku sambil menarik lengan dan menghentikan langkahnya.
“Oppa,
apa kau pikir ini lucu?” ia menoleh kearahku sambil menangis, mwo? Memangnya
apa yang aku perbuat? Apakah waktuku tidak tepat?
“Mianhae…”
lirihku pelan menyesali bahwa ini adalah suatu yang sia-sia.
“Kau
melamarku didepan semua orang, kau pikir ini lucu Oppa?”
“Sudah
kukatakan aku minta maaf kan, lalu?”
“Lalu,
jawabanku Yes I Do Oppa….”
Aku
tersentak kaget dengan jawaban yang diberikan olehnya, bagaimana tidak…Oh Ya
Tuhan, ternyata ia hanya meledekku saja. Aku menoleh kearahnya yang sedang
tersenyum kepadaku, aku menyukainya, sebuah senyuman yang tidak
pura-pura…dengan tidak sabar aku menyematkan cincin itu disalah satu jarinya.
Gadis
itu tersenyum sambil menangis dan aku memeluknya dengan erat “Kau adalah
milikku Im Yoon Ah, dan aku tidak bisa berhenti untuk mencintaimu” bisikku
ditelinganya dan seiringan dengan itu sebuah tepuk tangan mulai membahana
diruang café Mouse & Rabbit.
***
You may say that I changed but I’m always standing
in that place (I’m always there)
I’m thankful for the warm sunlight that embraces my awkwardness, oh girl
Yes I do I can’ t stop loving you
Baby everyday you make – stay by my side
For me, it’s only you more than anything else in the world – I’m here with you
alone
Yes I do I can’ t stop loving you
Now I want to tell you
I love you forever … Im Yoon Ah