Selamat Datang Di Blog Saya .. Dan Terima Kasih Sudah Mau Mampir :) :D


Minggu, 12 Januari 2014

LOVING YOU

Loving You
Main Cast : Kim Jong Woon | Im Yoon Ah
Genre : Romance
Length : SongFic
OST : I can’t stop loving you – Super Junior KRY
*****
Annyeong
Kali ini author mo coba-coba buat Songfic yah.
Disarankan sih sambil baca Reader dengerin lagu Loving U yah – itu ada diplaylist
Oh yah reader, semuanya adalah Jongwoon P.O.V yah
Happy Reading
*****
I’m on my way to meet you with a single rose in my hands girl
Aku berniat akan memberikan mawar berwarna pink ini kepada kekasihku Im Yoon Ah, menurut kebanyakkan orang mengatakan bahwa mawar berwarna pink adalah perpaduan antara mawar merah dan mawar putih yang artinya cinta yang suci.
Uhm, setidaknya itu yang kutahu, tapi bukan itu alasanku sebenarnya, gadis itu membenci warna merah padahal itu adalah warna favoritku dan ketika aku memberikan bunga mawar berwarna putih, dengan nada kesal ia berkata “Oppa, apa kau pikir aku sudah tiada yah?” dan aku benci ketika ia sedikit memicingkan matanya kearahku, sepertinya ia sangat curiga bahwa aku menginginkan ia tidak ada.
“Kau pasti senang yah jika aku tidak ada, jadi kau bisa bersenang-senang dengan yeoja lain” ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya.
‘Aigoo, kenapa harus seperti ini’ tanpa sadar aku mengacak-acak rambutku pelan, aku tidak mengerti dirinya yang gampang sekali ngambek dan cepat tersinggung, tapi meskipun begitu aku sangat menyukainya, entahlah seperti ada sesuatu hal yang menarik dari dirinya bukan hanya sekedar sebuah kata Cantik.
***
If you see me, you’ll smile but you’re probably used to everything (now you)
I’m sorry again for being so late
Dengan terburu-buru aku mulai memarkirkan mobilku disekitar tempat parkir yang tidak jauh dari Café milikku, Mouse and Rabbit, dan aku yakin Yoongie berada disana. Suasana Café tampak ramai seperti biasanya, beberapa fans yang melihat kedatanganku, menoleh dan meneriakki namaku. Hufffhh…aku sedikit mendesahkan napasku pelan, padahal aku ingin membuat kejutan untuk Yoongie.
Perlahan aku mulai menghampiri adikku Jong Jin yang berada dekat meja kasir dan menanyakan tentang Yoongie “Kau tahu dimana Yoong sekarang?”
Pria itu menoleh kearahku dengan pandangan meledek, kemudian ia tertawa sedikit “Hyung, sepertinya ia sedang kesal karena menunggumu” serunya seraya menunjuk kearah Yoona yang sedang duduk disalah satu bangku Café yang menghadap keluar.
Aku melirik sebentar kearahnya, gadis itu tampak santai dengan mengenakan dress berwarna putih, sebuah syal menutupi lehernya, dengan rambut yang tergerai, tampak ia melihat kearah luar jendela. Secangkir coffelatte kesukaannya berada ditangannya kemudian ia meminumnya sedikit.
Aku tahu, ia sudah mengetahui kedatanganku namun sepertinya ia tidak menghiraukannya, sepertinya aku akan benar-benar mendapat masalah besar setelah ini.
“Sejak kapan ia berada disana?” tanyaku setengah berbisik kearah Jong Jin
“Hampir 1 jam yang lalu” balasnya singkat lalu tersenyum.
Mwo? Apa-apaan dia, kenapa malah menertawai kemalanganku. Ini semua karena Wookie yang meminta bantuan untuk memasak dan juga karena Kyuhyun yang memintaku menemaninya bermain video game.
“Hyung, temani aku sebentar yah, tidak seru nih kalau aku hanya bermain single player, padahal aku sudah mau tamat, jebal…” pintanya ketika itu dengan memohon dan aish, aku membenci ketika ia mengerjap-ngerjapkan matanya kearahku, dan akhirnya aku menyerah untuk mengiyakan dengan sebuah perjanjian ia tidak akan mengomentari apapun perkataanku didepan public. Well, seperti yang sudah-sudah, Kyuhyun~ah selalu mengusiliku dengan perkataannya yang tidak masuk akal dan ini membuatku malu didepan para fans.
Eomma menghampiriku dan menepuk pelan pundakku “Sudah kau temui Yoong, sepertinya ia akan semakin kesal jika kau tidak segera menemuinya” serunya pelan “Dan saran eomma sih, kau menemuinya dengan sebuah senyuman dan pasang raut wajah bersalahmu karena terlambat, kau tahu kan wanita itu akan luluh jika sang pria mengakui kesalahannya” lanjutnya lagi seraya mengedipkan salah satu matanya.
“Nde eomma” jawabku dengan sebuah desahan yang aku rasa tidak akan berhasil. Setidaknya aku tahu sifat Yoong, kalau sudah kesal itu akan lama redanya, apalagi jika sebuah kesalahan yang aku perbuat, gadis itu benar-benar keras kepala.
Dengan langkah gontai aku mulai menghampiri Yoong, dadaku semakin berdebar jika semakin berada didekatnya padahal kami sudah lama berpacaran.
Aku tahu ia marah dan aku tahu ia kesal karena keterlambatanku, tapi aku sangat ingin menemuinya karena aku sangat merindukannya. Merindukan senyumannya yang hanya bisa kulihat di media elektronik ketika kami tidak bisa bersama karena kesibukkan jadwal kami sebagai seorang selebritis.
“Yoong” sapaku seraya menyodorkan bunga mawar pink kearahnya.
Gadis itu menoleh kearahku, ia terdiam dan mendesahkan napasnya pelan, sedetik kemudian ia tersenyum “Oppa…” sapanya dan aku tahu itu sebuah senyuman yang dipaksakan, Oh…Tidak, apa yang selanjutnya akan dikatakan setelah ini?
Aku memilih duduk berhadapan dengannya agar aku bisa melihat wajahnya meskipun ia sedang kesal “Yoong, mianhae aku terlambat, mianhae….” Ucapku pelan dan aku tidak perlu memberikan alasan panjang lebar kenapa aku terlambat karena aku tahu ia tidak menyukai alasan yang panjang lebar.
Gadis itu terdiam lama, meletakkan cangkir coffelatte-nya dimeja, kemudian menatap tajam kearahku, oh…lalu apa selanjutnya, apakah ia akan tiba-tiba beranjak pergi meninggalkanku ?
GRAPP…gadis itu mengambil kedua tanganku dan mengenggamnya “Oppa, gwenchana…kali ini aku memaafkanmu, kau tahu kenapa? Karena aku sangat merindukanmu” lirihnya pelan dengan ucapannya malu-malu, seketika ia menundukkan wajahnya.
***
Now I will tell you
Baby everyday you make – stay by my side
I promise that your love is a more precious gift than anything in the world
Yes I do I can’ t stop loving you (loving you oh loving you)
Aku tersenyum lega mendengar ucapannya tapi bukan karena ia tidak kesal terhadapku, namun sebuah kata rindu yang ia ucapkan padaku.
Aku sedikit melepaskan pegangan tangannya dan berbalik aku yang mengenggamnya, mengarahkan keduanya kebibirku dan mengecupnya lembut. Aku suka wangi tangannya, aku suka aroma Yoong yang memabukkanku. Aku tidak peduli dengan mata beberapa fans-ku yang melihat kemesraan kami, tidakkah mereka mengerti bahwa aku juga seorang manusia biasa?
“Yoong, kau tidak marah padaku?” aku kembali memastikan perkataannya dan gadis itu hanya mengelengkan kepalanya pelan “Aniya Oppa…aku tidak mau terlihat semakin tua jika terus memasang muka marah padamu” ucapnya sambil mencibir kearahku.
“Yoong, tetaplah disisiku, aku janji…cintamu adalah anugerah terindah dalam hidupku, mengenalmu merupakan kesempurnaan dalam diriku, dan aku tidak bisa berhenti untuk mencintaimu” ucapku seraya memperat pegangan tanganku dan menatap tepat dimanik matanya yang tampak bersinar.
Gadis itu terdiam dan sedetik kemudian ia mulai tertawa “Oppa, dapat darimana kata-kata seperti itu hah? Kau pasti mencotek yah di google? Atau kau mengambil dialog drama korea?”
JLEB…mwo? Apa katanya? Aigoo ini sebuah penghinaan, memangnya aku tidak bisa merangkai kata-kata romantis, memangnya kau pikir hanya Donghae saja yang mampu membuat kata-kata itu disetiap lagu-lagunya yang ia buat. Aigoo, gadis ini…
“Oppa, kau marah yah?…” katanya ketika ia melihatku terdiam merengut “Aku kan–…”
“Uhm, aniya….aku memang tidak pantas yah mengatakan hal-hal seperti itu kepadamu, sepertinya akan aneh jika aku mengungkapkannya, nde…aku tahu” Aku sedikit tersenyum, setidaknya perkataannya benar jika aku memang aneh, setidaknya ia mengetahui jika aku jarang sekali mengatakan hal-hal yang romantis padanya.
“Oppa, aku menyukaimu apa adanya, aku tidak suka jika harus mendengar ocehan sang penyair, aku memang menyukai hal yang romantis tapi aku tidak berharap jika setiap harinya harus dibayangi oleh kata-kata indah yang seharusnya tidak perlu. Aku menyukai pria yang sederhana sepertimu Oppa, yang mengatakan apa yang harus dikatakan, memperhatikan orang lain tanpa orang itu tahu ia sedang diperhatikan olehmu. Oppa aku menyukaimu”
GREAT…gadis itu berbicara panjang lebar dan ia benar-benar mengenalku. “Saranghaeyo Yoongie, sepertinya aku tidak bosan untuk mengatakan hal itu padamu” aku tersenyum seraya memajukan tubuhku kearahnya dan mengecup dahinya pelan.
Aku kembali pada posisi dudukku semula, mendesahkan napasku pelan, menguatkan segala keinginanku untuk mengatakan sesuatu hal padanya dimana aku berjanji untuk menemuinya.
Kurasa, ini sudah cukup dan ini adalah waktunya yang tepat aku ingin menjadikannya milikku selamanya. Aku beranjak dari dudukku dan menghampiri Yoona yang masih bingung apa yang akan selanjutnya aku perbuat. Aku sedikit bersimpuh didepannya, merogoh kantung bajuku dan mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah kecil.
“Im Yoon Ah, would you marry me?” ucapku dengan sebuah nada ketegasan ketika aku menyodorkan sebuah cincin berlian kearahnya. Dan aku tahu para fans maupun pengunjung yang lainnya mendengar perkataanku, aku tidak peduli, aku sangat menggilai wanita ini hingga aku tidak peduli bagaimana ekspresi dari orang-orang disekitarku yang terkejut.
Gadis itu tersentak kaget, ia menoleh kekanan dan kekiri yang mungkin memperhatikan kami. Ia terdiam lama, kemudian mengambil tas kecilnya yang berada tidak jauh didekatnya, perlahan ia mulai beranjak dari duduknya dan GOSH !!…ia tidak memperdulikan lamaranku, Aigoo ini adalah mimpi buruk…dan aku sangat MALU.
“Yoong!!” kejarku sambil menarik lengan dan menghentikan langkahnya.
“Oppa, apa kau pikir ini lucu?” ia menoleh kearahku sambil menangis, mwo? Memangnya apa yang aku perbuat? Apakah waktuku tidak tepat?
“Mianhae…” lirihku pelan menyesali bahwa ini adalah suatu yang sia-sia.
“Kau melamarku didepan semua orang, kau pikir ini lucu Oppa?”
“Sudah kukatakan aku minta maaf kan, lalu?”
“Lalu, jawabanku Yes I Do Oppa….”
Aku tersentak kaget dengan jawaban yang diberikan olehnya, bagaimana tidak…Oh Ya Tuhan, ternyata ia hanya meledekku saja. Aku menoleh kearahnya yang sedang tersenyum kepadaku, aku menyukainya, sebuah senyuman yang tidak pura-pura…dengan tidak sabar aku menyematkan cincin itu disalah satu jarinya.
Gadis itu tersenyum sambil menangis dan aku memeluknya dengan erat “Kau adalah milikku Im Yoon Ah, dan aku tidak bisa berhenti untuk mencintaimu” bisikku ditelinganya dan seiringan dengan itu sebuah tepuk tangan mulai membahana diruang café Mouse & Rabbit.
***
You may say that I changed but I’m always standing in that place (I’m always there)
I’m thankful for the warm sunlight that embraces my awkwardness, oh girl
Yes I do I can’ t stop loving you
Baby everyday you make – stay by my side
For me, it’s only you more than anything else in the world – I’m here with you alone
Yes I do I can’ t stop loving you

Now I want to tell you
I love you forever … Im Yoon Ah

Tidak ada komentar: